Menulis adalah mencoba menjajaki batas penguasaan kita atas suatu masalah. Menulis adalah menelisik, mencermati, dan menata berbagai hal yang terserak untuk dihimpun dalam suatu kerangka dan alur yang rapi. Realitas, apa yang kita jumpai, apa yang kita alami, apa yang kita baca, semuanya masih acak, liar, dan mudah kabur dari ingatan. Sebuah kata-kata bijak dalam bahasa Arab mengungkapkan, bahwa ilmu itu ibarat binatang buruan, dan tulisan itu adalah pengikatnya. Menulis membiasakan kita untuk teliti dan, selanjutnya, membagikan apa yang kita peroleh kepada orang lain. Karena itu, menulis adalah berkomunikasi. Menulis adalah mempersaksikan gagasan atau jalinan realitas yang kita temukan kepada orang lain. Menulis adalah menyatakan diri bahwa kita ada. Yang terpenting, menulis adalah mensyukuri salah satu wujud anugerah Tuhan, yakni kemampuan untuk memberi nama, atau merangkai aksara (Q., s. al-Baqarah/2: 31-33)—tak ada makhluk lain yang memiliki anugerah dan kemampuan seperti ini.
Selasa, 03 April 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar