Minggu, 09 Desember 2018

Warisan Gus Dur untuk Resolusi Konflik


Judul buku: Gus Dur, Islam Nusantara, dan Kewarganegaraan Bineka: Penyelesaian Konflik Aceh dan Papua 1999-2001
Penulis: Ahmad Suaedy
Penerbit: Gramedia, Jakarta
Cetakan: Pertama, November 2018
Tebal: xxxiv + 488 halaman
ISBN: 978-602-06-1813-5

Diceritakan bahwa suatu hari Presiden Abdurrahman Wahid—yang akrab dipanggil Gus Dur—menerima laporan bahwa di Papua ada pengibaran bendera Bintang Kejora–bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kalangan tentara melihat ini sebagai bentuk ancaman separatisme. Setelah mengetahui bahwa ada juga bendera merah putih yang dikibarkan dengan posisi lebih tinggi, Gus Dur dengan santai menanggapi, “Anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul.”

Jawaban ini bukan sekadar guyonan khas Gus Dur. Jawaban ini dapat menjadi pintu masuk untuk memahami strategi penyelesaian konflik ala Gus Dur khususnya dalam kasus Aceh dan Papua secara lebih menyeluruh, sebagaimana yang dipaparkan dengan baik oleh Ahmad Suaedy dalam buku ini.

Menurut Suaedy, Gus Dur mendobrak asumsi dan visi mendasar dalam penanganan konflik Aceh dan Papua yang sebelumnya hanya parsial, belum radikal, bahkan salah jalur. Untuk konflik Aceh, misalnya, Presiden Habibie memberi jalan keluar dengan diterbitkannya UU No. 44/1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang mengakomodasi penerapan syariah Islam di Aceh. Padahal, masalah pokok konflik Aceh adalah ketidakadilan ekonomi dan represi militer. Demikian pula, penanganan konflik di Papua pada masa pemerintahan Soeharto cenderung manipulatif, represif, dan melibatkan kekerasan oleh tentara.

Bagi Gus Dur, konflik Aceh dan Papua berakar pada visi kewarganegaraan yang keliru yang membuat kepedulian negara pada warganya cenderung formalistik belaka. Sentralisme Orde Baru ala Soeharto menempatkan protes rakyat sebagai ancaman. TNI masa itu mendefinisikan tantangan nasional di antaranya dalam wujud separatisme.

Gus Dur memperjuangkan visi kewarganegaraan bineka yang berusaha menempatkan seluruh unsur warga negara secara setara. Masyarakat Papua dan Aceh bukanlah musuh negara. Mereka juga warga negara yang setara, sama-sama memiliki aspirasi dan juga ingin mendapatkan perlakuan yang adil dari negara.

Kesetaraan ini diterjemahkan dengan memberikan pengakuan (recognition) terhadap eksistensi masyarakat Papua atau OPM dan Aceh atau GAM. Pengakuan ini kemudian diikuti dengan penghormatan (respect) yang berwujud kesediaan untuk memberikan kebebasan berekspresi, berkumpul, dan juga jaminan keamanan.

Tentu saja, langkah-langkah ini oleh Gus Dur dimulai dengan membangun hubungan saling percaya (trust) yang sebelumnya tidak ada antara pemerintah dan kelompok-kelompok di Aceh dan Papua. Kebijakan Gus Dur untuk mengizinkan pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua dan Bulan Bintang di Aceh juga dalam kerangka tersebut. Gus Dur juga menunjuk Jacobus Perviddya Solossa, yang ikut menandatangani pernyataan tuntutan merdeka kepada Presiden Habibie, sebagai Gubernur Papua.

Langkah Gus Dur dalam usaha menyelesaikan konflik Aceh dan Papua secara damai berpuncak pada capaian tersusunnya RUU Otonomi Khusus untuk Aceh dan Papua yang mengakomodasi aspirasi politik, ekonomi, dan budaya masyarakat Aceh dan Papua. Proses pembahasan RUU ini di DPR mendapatkan pengawalan oleh gerakan masyarakat sipil sehingga meskipun Gus Dur dilengserkan semangat UU tersebut tidak berubah arah.

Buku yang semula merupakan disertasi penulisnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini adalah karya yang sangat berharga yang berusaha merekam warisan pemikiran dan aksi nyata Gus Dur dalam penyelesaian konflik Aceh dan Papua yang telah banyak memakan korban. Suaedy dalam buku ini juga menunjukkan bahwa pemikiran dan aksi Gus Dur dalam penyelesaian konflik Aceh dan Papua ini berlandaskan pada metodologi Islam post-tradisional yang merupakan khazanah Islam Nusantara. Gus Dur, menurut Suaedy, memilih jalan non-ideologis sebagai landasan penyelesaian konflik dengan memberi penekanan pada tujuan dan misi Islam untuk kesejahteraan masyarakat yang dalam terma Islam Nusantara populer dengan istilah rahmatan lil ‘alamien.

Kita tahu bahwa hingga kini penyelesaian konflik Aceh dan Papua masih belum benar-benar tuntas. Dengan demikian, buku ini mengingatkan bahwa perjuangan visi kewarganegaraan bineka yang menjadi semangat Gus Dur harus terus dikawal ketat, termasuk mengawal unsur keadilan kepada kelompok-kelompok yang (dulunya) terpinggirkan. Sebab, kata Gus Dur, perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi.


Tulisan ini dimuat di Harian Jawa Pos, 9 Desember 2018.


10 komentar:

KANG PUDI MAJALENGKA mengatakan...

Perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi. Nice. Jokowi maybe, keadilan ditegakkan dengan sendirinya perdamaian akan hadir

Anonim mengatakan...

https://panasoniclampung.blogspot.com/
https://servicecentersamsungbandarlampung.blogspot.com/
https://servicehuaweicenter.blogspot.com/
https://serviceiphonelampung.blogspot.com/
https://servicecenteriphone.blogspot.com/
https://servicecentervivo.blogspot.com/
https://servicecenteroppo.blogspot.com/
https://servicecenterxiaomi.blogspot.com/
www.lampungservice.com
https://servicecenteraxioo.blogspot.com/

admin mengatakan...

papadomino
papadomino.com
papa domino
daftar papadomino
link alternatif papadomino
http://45.32.190.103/?ref=vivi293
papadomino
papadomino.com
papa domino
daftar papadomino
link alternatif papadomino

delimapoker
delimapoker.com
delima poker
daftar delimapoker
link alternatif delimapoker
http://45.76.112.124/?ref=nisa2122
delimapoker
delimapoker.com
delima poker
daftar delimapoker
link alternatif delimapoker

twinpoker88
twin poker88
twinpoker88.com
daftar delimapoker
Link alternatif twinpoker88
http://149.28.170.64/?ref=twinpoker21
twinpoker88
twin poker88
twinpoker88.com
daftar delimapoker
Link alternatif twinpoker88

dominohalo
dominohalo.com
domino halo
daftar dominohalo
link alternatif dominohalo
http://45.76.123.180/?ref=Nisa93
dominohalo
dominohalo.com
domino halo
daftar dominohalo
link alternatif dominohalo

sa gaming mengatakan...

sa gaming

SA Gaming บริษัทผู้ให้บริการธุรกิจ คาสิโนออนไลน์ จากประเทศ ฟิลิปปินส์ อีกทั้งได้สร้างชื่อเสียง ไว้เป็นที่โด่งดัง และ ได้รับกระแสนิยม ที่มากที่สุดใน ขณะนี้

jewelry mengatakan...

joker gaming
Joker Gaming ผู้ให้บริการเกมคาสิโนออนไลน์บนมือถือที่ดีที่สุด โจ๊กเกอร์เกม ขนความสนุกตื่นเต้นเร้าใจให้ท่านเลือกมากกว่า 100 เกม มาพร้อมเกมยอดนิยมอย่าง เกมยิงปลา ให้บริการตลอด 24 ชั่วโมง

jewelry mengatakan...


bd news today headlines

Find the latest breaking news and information on the top stories, weather, business, entertainment, politics, and more For in depth coverage, Bd Portal 24 provides special reports, video, audio, photo galleries, and interactive guides

jewelry mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
jewelry mengatakan...

second opinion dentist Scarborough

Dr. Salim Kapadia Dental Centre is a patient-centred certified best dental office near Markham Road in Scarborough. Using the latest dental technologies, our team delivers quality dental services. We give our patients personalized attention and we value long term relationships with our patients. We are one of the most affordable dentist in Scarborough, Ontario.

jewelry mengatakan...

TB test

SanoMed Walk-in Clinic in Toronto offers the best family doctors, Travel consultation, PrEP, TB test, Orthotics and Chiropractors. The average wait time for our walk-in appointment is about 30 minutes! We are partners and prefered by UHIP, IFHP, Sunlife Insurance and Lumino Health. We accept OHIP & UHIP for walk-in appointments.

jewelry mengatakan...

covid vaccine

SanoMed Pharmacy & Compounding Centre offers fast, reliable and customized compounding services. They also offer prescription transfer, prescription fill, refill and free delivery within Toronto! This is your go-to pharmacy in Downtown Toronto for Covid-19 Vaccination, Rapid Antigen Test & Rapid Antibody Test.