Jumat, 17 Agustus 2007

Trauma, Doa, dan Gelang Karet


Dik, trauma tak akan hilang dengan logika. Kau bilang bahwa waktu akan melenyapkannya. Tapi berapa lama? Aku pernah menulis bahwa mungkin saja ada doa yang menghapus trauma. Mungkin sekali. Tapi, lepas dari itu, aku ingin katakan bahwa lebih sebulan aku sudah mengenakan sebuah gelang karet di tangan kiriku. Konon, trauma dan segala alam bawah sadar negatif kita bisa kita tundukkan perlahan dengan jepretan gelang karet itu. Entahlah. Tapi kupikir ada benarnya. Eh, salah, kurasa ada benarnya juga. Cuma saja, ada satu alam bawah sadar negatif yang sulit kutaklukkan: rasa rendah diri dan rasa bersalah! Apakah aku perlu mengenakan tiga gelang karet sekaligus?

Dik, kemarin aku sudah menyiapkan sawo kecik—entah apa kau suka atau tidak.

Dik, maafkan aku, karena tak menyebut namamu. Dik, maafkan aku, untuk semuanya.

0 komentar: