Setiap hari kita tenggelam dalam pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan. Namun pernahkah kita mencoba diam sejenak lalu bertanya pada diri kita sendiri: seberapa jauh sebenarnya langkah yang kita buat dalam pekerjaan kita? Seperti apa sebenarnya nilai pekerjaan atau kegiatan yang telah kita lakukan itu?
Pertanyaan semacam ini dapat kita bawa ke wilayah pekerjaan atau kegiatan yang sifatnya perseorangan maupun kelembagaan. Mengajukan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri mungkin terasa cukup sederhana. Pertanyaan itu hanya untuk kita, tidak untuk orang lain. Akan tetapi jika terkait dengan lembaga, pertanyaan ini tampak menjadi lebih rumit karena tentu saja pekerjaan atau kegiatan yang kita maksud melibatkan orang dan faktor yang tidak tunggal.
Baik diarahkan kepada diri kita sendiri maupun pada suatu lembaga, pertanyaan ini pada dasarnya bersifat evaluatif dan reflektif. Pertanyaan ini hendak mengukur dan melihat kembali secara lebih cermat titik-titik yang telah kita lalui dalam serangkaian pekerjaan atau kegiatan kita itu. Seperti apakah bentuk titik-titik yang kita bentuk dalam jejak pekerjaan atau kegiatan kita?
Membiasakan diri untuk mengangkat pertanyaan yang sifatnya evaluatif dan reflektif ini secara gamblang dan terus terang sangatlah penting. Di SMA 3 Annuqayah, hal ini saya wujudkan dengan membiasakan menyusun laporan kegiatan kependidikan sekolah setiap akhir tahun pelajaran. Dalam tiga tahun masa kepemimpinan saya, ada tiga laporan yang telah dibuat. Sejak tahun lalu, saya juga berusaha mendorong tradisi membuat laporan ini pada Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan juga salah satu unit kegiatan siswa di SMA 3 Annuqayah, yakni komunitas siswa peduli lingkungan yang bernama Pemulung Sampah Gaul (PSG).
Dalam laporan yang dibuat sekolah ini saya berusaha untuk mengangkat dan menyajikan semua data yang kami miliki terkait dengan seluruh kegiatan sekolah. Sistematikanya mengikuti bidang-bidang utama yang dikerjakan sekolah, yakni bidang kelembagaan, kurikuler, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan administrasi.
Kadang data dan butir informasi yang kami cantumkan terasa agak remeh. Misalnya data asal sekolah siswa atau tanggal pelaksanaan rapat yang pernah dilaksanakan di sekolah. Akan tetapi saya yakin bahwa catatan-catatan seperti itu suatu saat akan kelihatan nilai gunanya.
Laporan sekolah yang kami buat saya dorong agar tidak hanya bersifat formal dan sangat singkat. Dalam tiap butir laporan kegiatan, saya mendorong agar ada deskripsi atau narasi sesingkat apa pun tentang kegiatan yang telah dilaksanakan itu. Pada titik ini kami merasa sangat terbantu oleh tradisi kami yang lain yang sejak tahun 2008 mendorong siswa-siswa kami untuk menulis berita kegiatan di sekolah. Tulisan-tulisan siswa itu pada akhirnya dapat menjadi paparan penjelas yang sifatnya naratif dan deskriptif tentang kegiatan-kegiatan sekolah yang dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. Sadar akan pentingnya “laporan” yang dibuat siswa ini, sejak tahun lalu kami melampirkan tulisan-tulisan siswa tersebut dalam laporan pertanggungjawaban kegiatan kependidikan sekolah.
Laporan yang kami susun ini terasa sekali semakin memudahkan pekerjaan kami pada tahun-tahun berikutnya karena dari laporan itulah kami bisa menemukan satu informasi tertentu tentang satu butir kegiatan yang akan berguna saat kami merancang atau melaksanakan kegiatan serupa di tahun berikutnya. Lebih dari itu, kami juga bisa mendapatkan satu gambaran yang cukup utuh dengan melihat semua apa yang telah kami lakukan dalam rentang satu tahun pelajaran.
Kami merasa dapat bekerja secara lebih efektif saat sejak tahun pelajaran yang lalu, yakni tahun pelajaran 2012/2013, di awal tahun pelajaran kami berhasil menyusun dokumen rencana program sekolah yang cukup lengkap. Pada dua tahun pelajaran sebelumnya, kami hanya membuat alokasi anggaran secara kasar dengan berdasarkan pada apa yang sudah kami kerjakan pada tahun sebelumnya. Namun sejak tahun pelajaran yang lalu, kami berhasil membuat rencana program sekolah yang disusun melalui proses yang cukup panjang dan melibatkan pihak guru.
Rencana program sekolah itu menuntun arah pekerjaan dan kegiatan kami, dan laporan yang kami buat di akhir tahun mengukur dan menilai seberapa jauh rencana kami itu terlaksana.
Rencana dan evaluasi atau laporan sebenarnya hal yang sudah lazim diketahui oleh banyak orang. Apalagi mereka yang berada di posisi pengambil keputusan atau kebijakan suatu lembaga. Biasanya masalah ini disampaikan dalam pelatihan kepemimpinan atau organisasi. Namun rasanya, paling tidak di sekitar saya, belum banyak lembaga yang mencoba untuk berdisiplin melaksanakan hal ini.
Saya membayangkan seperti apa kira-kira jalannya suatu lembaga yang melaksanakan kegiatan-kegiatannya tanpa perencanaan dan tanpa evaluasi. Pada tingkat yang paling ekstrem, saya pikir lembaga itu mungkin akan sangat rentan dengan situasi darurat atau tantangan bila suatu saat datang. Pada tingkat yang masih bisa ditoleransi, mungkin lembaga itu tetap bisa bertahan dan melaksanakan kegiatan rutinnya. Namun saya pikir lembaga itu akan cukup sulit berkembang.
Kerja efektif dengan perencanaan dan laporan saya rasakan juga dalam kaitannya dengan soal jejaring. Dokumen perencanaan dan laporan sekolah jika disiarkan kepada khalayak terkait akan mempermudah suatu lembaga untuk bekerja sama atau berjejaring dengan pihak-pihak yang lebih luas. Jika saya berbincang dengan seseorang yang sekiranya dapat membantu program sekolah kami, saya cukup memberinya tautan dokumen atau tulisan tentang kami di internet sehingga dia bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Dari situ juga, orang itu dapat juga terus melanjutkan penelusurannya melalui tautan dan jejaring informasi yang tersedia. Saya sangat percaya bahwa kerja sama atau berjejaring adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam membantu kesuksesan pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan.
Kesimpulannya, pekerjaan atau kegiatan kita semestinya kita rencanakan dengan baik dan kita nilai (evaluasi) dengan tertib dalam bentuk dokumen tertulis. Ini tidak saja akan membuat pekerjaan kita menjadi lebih berdaya dan berhasil guna, tapi juga memudahkan orang lain untuk terlibat dan membantu pekerjaan atau kegiatan kita itu.
Terakhir, tulisan ini sebenarnya adalah pengingat untuk diri saya sendiri. Ya, tulisan ini adalah semacam peneguhan agar saat saya berkegiatan di satu lembaga, saya bisa terus istikamah untuk membuat perencanaan dan evaluasi tertulis—sesederhana apa pun, seperti halnya tulisan ini—agar pekerjaan saya itu bisa lebih mangkus atau bahkan agar waktu yang saya habiskan dalam kegiatan saya itu tidak relatif sia-sia.
Wa mâ tawfîq illâ bi l-Lâh.
>> Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Kependidikan SMA 3 Annuqayah Tahun pelajaran 2012/2013 bisa diunduh di sini.
>> Dokumentasi berita kegiatan SMA 3 Annuqayah Tahun Pelajaran 2012/2013 bisa diunduh di sini.
sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan
ya
BalasHapus