Kamis, 28 Maret 2013

Guru Annuqayah Merancang Buku Tafsir Juz ‘Amma



Menindaklanjuti Temu Guru Penulis di SMA 3 Annuqayah 21 Maret lalu yang merupakan forum diskusi guru untuk menyemarakkan semangat membaca dan menulis, tadi sore 13 guru berkumpul di SMA 3 Annuqayah. Mereka berasal dari beberapa sekolah di Annuqayah, yakni SMA 3 Annuqayah, Madrasah Aliyah 1 Annuqayah, dan Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri. Beberapa guru yang semula berniat hadir, termasuk dari beberapa sekolah yang lain, ternyata izin karena beberapa hal.

Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama yang dimaksudkan sebagai langkah pertama untuk menebitkan buku karya bersama guru Annuqayah. Kepada guru-guru Annuqayah, saya menawarkan untuk menulis buku yang bertajuk “Tafsir Juz ‘Amma”. Setelah beberapa hari sebelumnya saya berjumpa dan berdiskusi dengan beberapa guru Annuqayah yang kira-kira berminat untuk bergabung dalam proyek ini, saya menyusun kerangka acuan dan melampirkan contoh tulisan saya yang kira-kira serupa dengan model tulisan yang akan disusun nanti. Alhamdulillah banyak guru yang berminat. Tercatat 20 guru yang menyatakan siap bergabung dalam proyek penerbitan buku karya bersama ini.

Saya menawarkan tafsir juz ‘amma atas beberapa pertimbangan. Pertama, belajar menulis yang mudah itu adalah jika kerangka tulisannya sudah cukup jelas. Menurut saya, dengan target menulis karangan yang kira-kira bertujuan untuk memperkaya pemahaman pembaca pada ayat atau sekelompok ayat tertentu dengan tema yang sudah ditentukan, maka prosesnya relatif akan lebih mudah. Kedua, saya melihat guru Annuqayah banyak yang cukup akrab dengan pustaka kitab klasik karya ulama-ulama terdahulu, termasuk kitab tafsir. Jadi, guru-guru ini sudah punya jalan masuk yang cukup mulus untuk mengisi kerangka karangan yang sudah tersedia itu.

Selain dua pertimbangan ini, saya sebenarnya juga punya pertimbangan subyektif. SMA 3 Annuqayah membutuhkan bahan pengayaan pelajaran al-Qur’an khusus untuk juz ‘amma, karena SMA 3 Annuqayah sejak 2008 mencanangkan fokus pembelajaran al-Qur’an pada juz terakhir tersebut. Jadi, proyek ini secara tidak langsung juga akan membantu SMA 3 Annuqayah untuk memenuhi kebutuhannya itu.

Pertimbangan-pertimbangan di atas sebenarnya muncul setelah saya terinspirasi oleh faktor yang lain, yakni keterlibatan saya dalam sebuah proyek penerbitan al-Qur’an yang digagas oleh Penerbit Al-Mizan, salah satu anak perusahaan PT Mizan Pustaka, Bandung, yang bergerak secara khusus dalam penerbitan al-Qur’an. Setelah mengerjakan pesanan tulisan untuk proyek yang saya kerjakan selama hampir dua bulan itu, saya merasa bahwa menulis esai atau artikel pengayaan untuk ayat al-Qur’an akan cukup mudah dilakukan oleh guru-guru pesantren pada umumnya.

Diskusi tadi sore dimulai pukul 14.00 WIB, telat 30 menit dari rencana semula karena para peserta terhalang oleh hujan deras. Saya memulai pertemuan tadi dengan memaparkan kerangka acuan yang telah saya buat, mulai dari latar belakang, tujuan, dan desain buku yang saya tawarkan. Diskusi cukup menghangat saat kami mendiskusikan desain buku yang akan ditulis. Setelah beberapa guru mengemukakan pendapatnya, kami sepakat bahwa buku yang akan disusun ini sifatnya adalah pengayaan pembelajaran yang sekaligus bisa dinikmati oleh pembaca umum. Para guru bersepakat untuk menggunakan rujukan utama kitab tafsir klasik ditambah dengan pustaka masa kini. Adapun panjang tulisan tiap judul disepakati paling sedikit 400 kata.

Diskusi menjadi panjang saat masuk pada tahap penentuan tema dan kelompok ayat yang akan dibahas. Akhirnya, kami membagi juz ‘amma dalam enam bagian yang masing-masing bagian ditugaskan kepada 2-3 orang guru untuk mengangkat tema dan menentukan kelompok ayatnya. Guru yang tidak hadir tapi bersedia bergabung juga akan diminta untuk memilih tema yang akan ditulis nanti.

Rencananya, jika nanti sudah terkumpul semua, kami akan mendiskusikan dan memilih tema-tema yang telah ditentukan oleh guru yang ditunjuk. Kami akan memilih tema-tema apa saja yang nantinya akan ditulis untuk buku ini. Kami sepakat untuk menyelesaikan pemilihan tema ini di kelompok masing-masing pada tanggal 8 April, dan 11 April kami akan mendiskusikannya bersama-sama. Setelah itu, tema terpilih akan dibagikan kepada para guru yang bersedia menulis.

Sampai pada titik ini, rasanya kami optimis bahwa karya bersama para guru Annuqayah ini telah menemukan jalan yang cukup lapang. Di bagian akhir, saya menambahkan sedikit dorongan kepada para guru yang hadir untuk mencoba mengembangkan proyek penulisan buku yang dilakukan secara pribadi. Saya memberi contoh kemungkinan model buku yang bisa ditulis oleh para guru yang bahan dasarnya berangkat dari al-Qur’an. Jika kemampuan membaca bahan-bahan rujukan utama sudah dimiliki, para guru ini tinggal maju beberapa langkah saja untuk bisa menerbitkan buku karya sendiri. Dan dengan sering berjumpa dan saling memberi semangat, saya pikir kekuatan kami bisa tetap terjaga dan mungkin akan bertambah.

Semoga Allah meridai dan memberi kami kemudahan untuk niat baik ini.

2 komentar:

M. Faizi mengatakan...

semoga berlangsung mulus dan lancar

M Mushthafa mengatakan...

Amien. Jika sukses, kami sudah menyiapkan konsep buku kumpulan tulisan karya guru yang lain.