Rabu, 19 Maret 2008

Matahari Tak Pernah Gerhana

Entah mengapa, tiba-tiba pikiran ini datang tadi lewat tengah malam . Aku baru sadar, bahwa sebenarnya matahari itu tak pernah gerhana. Matahari tak pernah berhenti mencurahkan cahayanya walau sekejap. Para ilmuwan memperkenalkan istilah “gerhana matahari” hanya dalam pengertian teknis belaka. Gerhana matahari, demikian kata para ilmuwan, terjadi manakala bayangan bulan menghalangi cahaya matahari karena ia lurus sejajar ke arah belahan bumi tertentu. Gerhana matahari total terjadi ketika bayangan bulan yang menghalangi matahari benar-benar sejajar ke arah bumi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gerhana matahari adalah gambaran keterbatasan sudut pandang manusia yang tak bisa menangkap wujud cahaya matahari karena kondisi tertentu yang menghalanginya, yakni posisi bulan dengan bayangannya yang sejajar.

Benar, Yulis, matahari sesungguhnya tak pernah gerhana. Kalaupun ia harus disebut gerhana, bahkan gerhana total, konon kata para ilmuwan itu berlangsung tak lebih dari delapan menit saja. Dengan kata lain, sungguh sebentar.

Yulis... Jika aku harus tampak gerhana, yakinlah bahwa itu hanya pertanda dari keterbatasanku saja—juga keterbatasan kita semua. Jauh di atas sana, cahaya matahariku sejatinya tetap tersorot bersama lantunan doa.

Read More..

Kamis, 06 Maret 2008

Gagasan Subversif

Berhentilah berpikir sejenak. Jangan terus-terusan berpikir. Kau perlu memilah terlebih dahulu, mana gagasan yang layak untuk dikembangkan, dan mana gagasan yang perlu dikarantina dan dijinakkan terlebih dahulu. Kau sudah tahu, sejak dahulu kala, banyak orang yang gentar dengan gagasan. Kau ingat Sokrates? Dia dihukum mati karena gagasannya konon dianggap meracuni para pemuda Athena. Konon, ada juga orang yang bunuh diri karena terlalu serius menanggapi gagasan tertentu.

Berhentilah berpikir sejenak. Jangan terus berpikir. Gagasan subversifmu disimpan saja terlebih dahulu. Tak ada gunanya mengembangkan gagasan subversifmu menjadi penggalan kisah, surat, pesan pendek, atau bahkan mungkin catatan harian. Kau tahu, gagasan subversifmu itu bisa membunuhmu, atau membunuh kebahagiaan dan masa depan orang lain. Gagasan picik telah terlalu lama menguasai dirimu. Aku tahu siasatmu. Jangan kira kau bisa meredakan semuanya dengan gagasan kerdilmu. Jangan kira dengan begitu kau bisa sok jadi pahlawan!

Jangan kau kira gagasan subversif itu selalu bisa melahirkan transformasi atau bahkan revolusi. Kau tahu, gagasan subversifmu itu sama sekali tak transformatif atau revolusioner. Gagasan subversifmu itu tak hanya akan membuatmu jalan di tempat. Gagasan subversifmu akan mengurung dirimu dalam lingkaran yang sempurna—kau tak akan bisa ke mana-mana.

Kemarilah. Tatap mataku. Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya kau inginkan? Sudah, diam saja, jangan lagi berpikir seperti itu! Jangan hiraukan gagasan subversifmu. Jangan kau beri nafas pikiran setanmu. Tetaplah menjadi matahari!

Read More..